Kamis, 09 Januari 2014

Tindakan Tidak Adil Kepada Masyarakat Kecil



Pendahuluan
Sifat Adil Adalah Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku. Dalam Al Quran, kata ‘adl disebut juga dengan qisth.
Dengan demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Keberpihakan karena faktor-faktor terakhir—bukan berdasarkan pada kebenaran– dalam Al Quran disebut sebagai keberpihakan yang mengikuti hawa nafsu dan itu dilarang keras. Dengan sangat jelas Allah menegaskan bahwa kebencian terhadap suatu golongan, atau individu, janganlah menjadi pendorong untuk bertindak tidak adil.

Prasangka
Prasangka adalah sikap (biasanya negatif) kepada anggota kelompok tertentu yang semata-mata didasarkan pada keanggotaan mereka dalam kelompok (Baron & Byrne, 1991). Misalnya karena pelaku pemboman di Bali adalah orang Islam yang berjanggut lebat, maka seluruh orang Islam, terutama yang berjanggut lebat, dicurigai memiliki itikad buruk untuk menteror. Sementara itu, Daft (1999) memberikan definisi prasangka lebih spesifik yakni kecenderungan untuk menilai secara negatif orang yang memiliki perbedaan dari umumnya orang dalam hal seksualitas, ras, etnik, atau yang memiliki kekurangan kemampuan fisik. Soekanto (1993) dalam ‘Kamus Sosiologi’ menyebutkan pula adanya prasangka kelas, yakni sikap-sikap diskriminatif terselubung terhadap gagasan atau perilaku kelas tertentu. Prasangka ini ada pada kelas masyarakat tertentu dan dialamatkan pada kelas masyarakat lain yang ada didalam masyarakat.
Sudah jamak kelas atas berprasangka terhadap kelas bawah, dan sebaliknya kelas bawah berprasangka terhadap kelas atas. Sebagai contoh, jika kelas atas mau bergaul dengan kelas bawah maka biasanya kelas atas oleh kelas bawah dicurigai akan memanfaatkan mereka. Bila kelas bawah bergaul dengan kelas atas dikira oleh kelas atas akan mencuri dan sebagainya.


Sebagai sebuah sikap, prasangka mengandung tiga komponen dasar sikap yakni perasaan (feeling), kecenderungan untuk melakukan tindakan (Behavioral tendention), dan adanya suatu pengetahuan yang diyakini mengenai objek prasangka (beliefs). Perasaan yang umumnya terkandung dalam prasangka adalah perasaan negatif atau tidak suka bahkan kadangkala cenderung benci. Kecenderungan tindakan yang menyertai prasangka biasanya keinginan untuk melakukan diskriminasi, melakukan pelecehan verbal seperti menggunjing, dan berbagai tindakan negatif lainnya. Sedangkan pengetahuan mengenai objek prasangka biasanya berupa informasi-informasi, yang seringkali tidak berdasar, mengenai latar belakang objek yang diprasangkai. Misalnya bila latar belakang kelompoknya adalah etnik A, maka seseorang yang berprasangka terhadapnya mesti memiliki pengetahuan yang diyakini benar mengenai etnik A, terlepas pengetahuan itu benar atau tidak.

Masalah Yang Timbul
            Banyak masyarakat yang menilai bahwa orang yang tidak mampu atau mayarakat kecil itu tidak mempunyai kontribusi kepada Negara, pada kenyataannya bahwa masyarakat tu itu banyak berguna untuk Negara contohnya:
Para pemulung yang perkerjaanya mengambil sampah seperti aqua, kardus dan lain sebagainya.
Padahal sapah yang diambil dapat di daur ulang untuk di jadikan benda yang bermanfaat. Contohnya : Vas Bung yang terbuat dari Aqua
Dan terkadang masyarakat kecil selalu jadi imbal dari perbuatan para pejabat Negara yang korupsi. Masyarakat kecil malah jadi emakin hidup susah akibat koruptor.

Solusi Pemecah Masalah
            Terkadang masyarakat besar menilai buruk massyarakat kecil , banyak dari mereka masyarakat kecil yang melakukan tindakan kejahatan. Padahal masyarakat kecil tersebut tidak melakukannya malah bahkan sering membantu. Jadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memperhatikan semua masyarakat dari semoa golongan , stnis, adat, budaya. Karena Indonesia memiliki symbol yaitu “berbeda – beda tetap satu jua”

sumber : 

 

Jadilah Pemuda Yang Baik








Pendahuluan

Definisi Pemuda

Pemuda adalah manusia / makhluk Tuhan yang tumbuh dewasa, sudah mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Pemuda mempunyai potensi yang luar biasa, bisa dikatakan seperti dinamit tiba – tiba meraih prestasi yang baik jika kemauan dalam setiap pekerjaannya dilakukan dengan sungguh – sungguh. pemuda merupakan pilar bagi kebangkitan, maka dari itulah nasib suatu bangsa berada di tangan pemuda. Generasi muda memiliki kecenderungan untuk bersikap antusias dalam menghadapi berbagai isu, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, idealisme yang terkandung dalam jiwa dan pikiran generasi muda memungkinkan generasi muda untuk memainkan peranan penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena sifatnya ini, generasi muda menjadi kelompok yang potensial untuk mendukung pembangunan.

Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

Peran sosial adalah suatu tingkah laku yang diharapkan dari individu sesuai dengan status sosial yang disandangnya, sehingga peran dapat berfungsi pula untuk mengatur perilaku seseorang. Peran sosial pada seseorang dapat berbeda-beda ketika ia menyandang status yang berbeda. Peran diatur oleh norma-norma yang berlaku. Misalnya, norma kesopanan menghendaki agar seorang laki-laki bila berjalan bersama seorang wanita harus berada di sebelah kanannya/samping luar. Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.

Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah

Masalah Generasi Muda
Tidak jarang banyak pemuda yang masih idealis, yang masih memikirkan kepentingan dirinya sendiri, yang tidak berfikir demi mencapai masa depan yang baik dan bermanfaat bagi orang banyak. Dalam dunia kerja banyak juga pemuda yang hanya mencari keamanan, semata – mata hanya menginginkan gaji yang cukup saja tidak berfikir memnjadi lebih baik dalam arti manager atau jabatan yang lebih. Dalam suatu lingkungan universitas juga ada pemuda yang hanya berfikir untuk lulus cepat dengn cara apapun yang tidak mengetahui resiko dari tindakannya tersebut.

Dampak dan akibat dari masalah tersebut adalah banyaknya anak muda yang pengangguran karena persaingan yang terjadi di dunia kerja.

Solusi Masalah Generasi Muda
            Dari masalah diatas maka dapat berikan solusi sebagai berikut
  1. Melakukan kegiatan yan positif (membaca menambah wawasan).
  2. Berani mengambil keputusan
  3. Menghandalkan diri sendiri
  4. Membuat atau gabung dalam komunitas gerakan anak muda sehat
  5. Berbagi ilmu
Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa. pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini. Kalau bukan dari diri sendiri, siapa lagi yang memajukan bangsa. terapkanlah  3 M , Mulai dari diri sendiri, mulai dari kecil, dan mulai dari sekarang juga (Aa Gym).


Sumber :
 

Rabu, 08 Januari 2014

Pola Pikir Pada Masyarakat Pedesaan Dengan Perkotaan



Pendahuluan
            Tidak jarang setiap masyarakat mempunyai pandangan dan pola pikir yang berbeda, dengan karena mayarakat kita tidak semua mendapatkan pendidikan yang tinggi, bisa jadi karena factor ekonomi, kelarga, lingkungan dan lain sebagainya. Apalagi mayarakat yang ada di pedesaan , sudah pasti memiliki  pandangan berbeda dengan masyarakat perkotaan. Oleh karena itu sering terjadi perselisihan antar warga di pedesaan, akibat minimnya pendidikan.

Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.

Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.

Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama

Masalah Yang Timbul
Tidak jarang terjadi perselisihan antar warga di luar kota Jakarta , terjadinya peselisihan tersebut disebabkan oleh minimnya pendidikan dari mereka yang ada di pedesaan dan pelosok Indonesia. Oleh sebab itu pula ada bebeapa warga yang berani mecoba berpisah denngan Negara indoneia karena tidak diperhatikan oleh Negara. Factor social budaya merupakan salah satu minimnya pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, kita wajib memiliki syarat suatu nilai budaya yang berorientasi ke masa depan, memiliki suatu sifat berhemat, suatu pandangan hidup yang menilai tinggi achievement dari karya suatu nilai budaya yang kurang berorientasi vertikal, dan suatu sikap lebih percaya pada kemampuan sendiri.

Solusi Permasalahan
                Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
 
Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya , ada solusinya. Dalam masalah ini  solusi yang baik adalah memberikan perhaian pada masyarakat pedesaan khususnya bmasyarakat pelosok dan perhatian kepada mereka
 


Sumber :