Jumat, 29 November 2013

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Pemuda adalah suatu generasi penerus suatu bangsa yang memiliki potensi yang melekat pada dirinya, generasi yang harus mengisi dan melanjutkan pembangunan secara terus menerus. Pemuda juga ikut menentukan perubahan-perubahan di masa yang akan datang dan kemajuan negara ini.
Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia15-30 tahun. Secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria dan keluarnnya darah haid bagi wanita.
Pemuda bersifat labil, kontrol emosi dan kestabilan pendirian masih dapat dipengaruhi oleh pihak luar. Perkembangan zaman dan salah dalam memilih pergaulan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pemuda untuk melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Misalnya, seks bebas di kalangan pemuda merupakan dampak dari perkembangan zaman. Di era digital ini setiap orang dapat dengan mudah mengakses video-video porno, dan kekerasan. Video-video tersebut dapat merangsang pemuda untuk mencoba melakukannya.
Lalu salah dalam memilih pergaulan juga berpengaruh buruk kepada pemuda. Kenakalan remaja, kecanduan obat-obatan terlarang, ketidakpatuhan terhadap orang tua, dan frustasi merupakan dampak dari salah dalam bergaul. Pemuda akan cenderung mengikuti teman pergaulannya untuk berbuat yang tidak benar dibandingkan dengan menuruti nasehat kedua orangtuanya. Hal ini disebabkan karena pemuda kurang bersikap dewasa dari hal psikologi dan kurang mandiri dari hal ekonomi.
Pemuda memiliki potensi-potensi yang dapat digunakan untuk memajukan negara ini. Potensi yang pertama adalah idealis dan berpikir kritis. Pemuda belum mapan dalam tatanan kehidupan yang ada, maka mereka dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan kehidupan dan terus mencari gagasan baru. Pemuda selalu mencari tahu sebab-sebab suatu masalah dan berusaha untuk mencari solusi yang terbaik.
Potensi yang kedua adalah dinamika dan kreatifitas. Pemuda selalu mengalami perkembangan-perkembangan dari waktu ke waktu. Keingintahuan mereka akan suatu hal, membuat mereka selalu berinovasi untuk membuat sesuatu yang lain daripada yang lain. Ide-ide kreatif yang mereka miliki digunakan untuk berekspresi dalam melakukan inovasi.
Potensi yang berikutnya adalah keberanian mengambil resiko saat menentukan keputusan. Potensi ini memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positif tersebut adalah semua keputusan yanag ada mengandung resiko, pemuda akan berpikir untuk mngambil keputusan yang tepat sehingga mereka akan dapat berpikir logis dan rasional dan akan terbiasa menghadapi suatu persoalan. Dari segi negatif, keputusan yang penuh resiko cenderung memberi pengaruh buruk terhadap pemuda.
Potensi yang dimiliki pemuda adalah optimis dan semangat. Pemuda memiliki sikap optimis dan semangat yang tinggi dalam menjalani kehidupan. Faktor yang mendorong adalah ambisi meraih cita-cita untuk kehidupan di masa depan yang lebih baik. Dengan begitu pemuda akan memiliki tujuan hidup yang jelas.
Potensi selanjutnya adalah pemuda yang terdidik untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui pendidikan, pemuda akan memperoleh pengetahuan dan memperkaya wawasan yang luas mengenai semua hal yang ada di alam semesta ini. Saat ini sarana pendidikan baik formal maupun nonformal sudah sangat baik, namun tidak semua kalangan masyarakat bisa menikmati pendidikan tersebut karena biaya untuk bias menikmatinya terlalu mahal.
Akibat tingkat kualitas sumber daya manusia di Indonesia sudah sangat rendah karena masih banyak anak yang putus sekolah bahkan tidak sekolah, karena tidak memiliki biaya. Hal ini akan dapat memperbanyak jumlah pengangguran, kemudian tingginya pengangguran mengakibatkan tingkat kemiskinan di Indonesia tinggi.
Untuk itu pemerintah membuat berbagai macam program agar dapat mengatasi masalah tersebut. Upaya-upaya yang dikeluarkan pemerintah, yaitu pada pendidikan formal, pemerintah menggratiskan biaya dari tingkat SD s/d SLTP (wajib belajar 9 tahun). Kemudian adanya berbagai macam beasiswa baik di tingkat SLTA ataupun perguruan tinggi bagi siswa-siswi berprestasi dan kurang mampu. Selanjutnya pemerintah membuat satu wadah yang berkerjasama dengan industri kecil menengah untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat yang terlanjur tidak sekolah agar bisa memiliki usaha sendiri. Pemerintah juga membuat program kesetaraan paket A, B, C bagi masyarakat yang ingin sekolah namun kendala dengan umur.
Potensi selanjutnya adalah patriotisme dan nasionalisme. Jiwa patriotisme dan nasionalisme akan menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air. Selain itu, jiwa patriotisme dan nasionalisme juga dapat memajukan bangsa dan negara ini, karena pemuda akan memberikan seluruh potensinya untuk kemajuan bangsa.
Kemudian potensi yang terakhir adalah sikap kemandirian. Pemuda memiliki kemandirian yang besar. Dengan mandiri, maka pemuda tidak bergantung kepada orang lain. Di usia ini merupakan usia produktif, sehingga pemuda dapat membiayai kebutuhan hidupnya sendiri, seperti kebutuhan pangan, pakaian, sekolah, dan masa depan. Hidup mandiri dapat membuat pemuda untuk tidak bermalas-malasan dalam menjalani hidup dan membiasakan pemuda untuk mengatur seluruh aspek hidupnya.
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsa dan agama. Selain itu pemuda mempunyai peran sebagai pejuang intelektual dan sebagai pejuang sosial. Maka dari itu pemuda harus memiliki ilmu dengan cara sekolah, dengan begitu bangsa ini akan maju, makmur, adil, aman, tenteram, dan sejahtera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar